Monday 10 September 2018

KHILAF

Saat adzan subuh berkumandang, saya  terbangun dan ingin segera bangkit dari kasur. Namun mata yang masih terasa berat rupanya memaksaku untuk tetap terlelap. Kupandangi Archy yang tidur disampingku agar mataku tetap terjaga. Rupanya dia ikut terbangun dan mau minta nenen. Ya, Archy saat ini sudah berusia 2 tahun lebih 1 bulan. Namun aku belum menyapihnya. Pertimbanganku yang ingin menyelesaikan proses toilet trainingnya, membuatku memutuskan untuk menunda terlebih dahulu proses menyapih sampai ia lulus TT terlebih dahulu. Dan pertimbangan saya, saya tidak mungkin men sounding Archy untuk melepaskan dua hal sekaligus. Itu akan membuatnya merasa terbebani secara psikis. Jadi saya setelah usia TT, saya harus menikmati proses menyapih  dibandingkan terfokus pada hasil yang meyebabkan saya menjadi terpaku pada waktu sehingga mengabaikan proses yang ada.




Ketika saya meneneni Archy pagi itu, saya tiba-tiba merasa kesakitan karena ia menggigit PD saya cukup keras. Disisi lain, usia kehamilan saya yang sudah sampai pada minggu ke 38, membuat saya merasa kontraksi ketika Archy minta nenen dengan saya.

“Archy, sakit nak! Nenen mama sakit!” ujar saya reflek dengan nada suara meninggi. Kemudian saya tutup dan tidak memberikan kepadanya lagi. Ia kemudian menangis histeris dan masih ingin meminta nenen dengan saya. Saya yang masih merasa kesakitan tetap enggan untuk memberikanya lagi. Seketika ia langsung menjauhi saya dan bersandar pada tangan papanya yang tidur disebelah Archy. 

“Nah, gitu donk. Archy kalo bobok minta dikelonin papa. Masak dikelonin mama terus..”ujar papa senang. Archy memang selama ini lebih sering tidur sambil memeluk saya hingga terkadang saya tidak kebagian tempat tidur lagi hehe..
Namun, beberapa saat kemudian, ia kembali mendekati saya lagi.

“Loh, kok balik lagi…sini papa kelonin aja..”
“Ndak mau…”

Kata archy sambil memeluk saya erat. Saya kemudian tersenyum memandangnya.

“Nah, papa kan yang tiap malem bikinin Archy susu nak…kan bisa bobok sama papa..”
“Iya masak papa cuman jadi pelarian..hahaha” ujar papa diikuti oleh gelak tawa dari kami.

Tapi saya cukup lega karena saat saya mengungkapkan perasaan saya dan menolak permintaan Archy, ia berusaha untuk tidak memintanya lagi. Dan terkadang dia memahami, “nenen mama sakit..”,

“Iya sakit..Archy juga harus belajar gak nenen lagi ya nak..kan bentar lagi punya adek..jadi belajar berbagi sama adek..kan archy udah 2 tahun nenen, jadi nanti gentian nenenya buat adek ya nak. Biar adek cepet besar, kan Archy sayang sama adek..”ujar saya menjelaskan.

Alhamdulillah, tantangan 10 hari berkomunikasi produktif ini, secara tidak langsung selalu menegur saya untuk selalu mengevaluasi perbuatan saya yang salah dalam berkomunikasi dengan anak. Contohnya seperti kejadian diatas, saya masih suka reflek memakai nada tinggi, tidak mampu mengontrol emosi saat berbicara dengan anak, bahkan terkadang saya membentaknya jika saya merasa kesal. Kemudian saya mulai tersadar bahwa perbuatan tersebut salah. Lalu saya kembali mengulang perkataan dengan nada lembut dan penuh cinta.

Menjadi orang tua merupakan tantangan terbesar untuk konsisten dalam berperilaku dan berkata dengan baik karena anak adalah peniru ulung yang begitu cepat megimitasi apa yang kita lakukan. Saya sering merasa sedih jika saya sudah terlanjur marah dengan Archy. Namun apa gunanya jika terus berlarut dalam kesedihan. Yang terpenting adalah kita harus selalu sadar akan kesalahan yang diperbuat dan berupaya untuk mengintropeksi kesalahan kita.

Terimakasih nak, sudah menjadi ladang ibadah bagi kami dan tempat belajar yang banyak memberikan hikmah kepada kami. Kami belajar untuk menjadi teladan yang baik, berupaya meredam perilaku negative yang kadang muncul dari inner child kita. Semoga Allah senantiasa memberikanmu kesehatan, umur panjang, keselamatan, agar kami dapat terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan senantiasa menjagamu sebagai amanah yang Allah titipkan kepada kami amiiinn….
#harikelima10sept
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional



7 comments:

  1. Wah, suka gaya berceritanya yang renyah. :)
    informatif, bisa buat bekal aku beberapa tahun yang akan datang. Hihihi terima kasih Bun :)

    ReplyDelete
  2. Terima kasih pelajarannya bunda..

    ReplyDelete
  3. Terima kasih pelajarannya bunda...

    ReplyDelete
  4. Wah hebat mba, ikut bunda sayang dan ODOP sekaligus menanti buah hati. Salut bisa bersabar dan menjalani prosesnya dg baik. Sehat terus ya bumil dan debay jg kk Archy 😊

    ReplyDelete
  5. Terimakasih untuk postingan bermanfaatnya Mbak. Follow!!!!! Wajib follow akun ini. Sun jauh dari saya mb, peluk untuk Archy dan salam untuk si Bapak. Semoga Mba sehat-sehat selalu dalam proses kehamilannya. :)

    ReplyDelete

Yakin gak mau BW? Aku suka BW balik loh