Minggu yang lalu, tepatnya tanggal 14 Juli 2018 kami
sekeluarga ikutan kemah di sekolah alam indonesia, bukti siguntang , palembang,
yang diselenggarakan oleh komunitas kemah keluarga indonesia (K3I). Ini adalah
kopdar pertama untuk wilayah sumsel sekalian peresmian K3I cabang sumatera
selatan yang dihadiri langsung oleh komunitas K3I, om Chepy dari jakarta. Saya
emang udah kepingin banget bisa kemah sama paksu dan anak-anak. cuman bingung
kalo udah berkeluarga gini nentuin waktu dan tempatnya suka gak sinkron. Belum
lagi perlengkapan kemahnya kita gak punya sama sekali. Beruntunglah dengan
adanya komunitas ini keinginan kami terwujudkan. Kita jadi tau persewaan alat
kemah yang bisa di sewa selama kegiatan kemah berlangsung, dan juga waktu dan
tempat sudah ditentukan oleh panitia jadinya kita tinggal terima jadi alias
langsung daftar aja jadi peserta kemah.
Kalo mamanya archy sejak jaman gadis mah udah rajin ikutan
kemah, tapi kalo papanya archy ini adalah yang pertama kalinya. Jadi ngebujuk
papanya archy buat ikutan kemah itu butuh usaha ekstra hahahaa...alhamdulillah
akhirnya mau juga dan dia jadi ketagihan pengen ikutan lagi...yeahhh mission
complete :D.
Ok, berhubung ini kemah perdana, lokasinya masih sebatas di
perkotaan dulu. Tepatnya di sekolah alam. Kebetulan beberapa ortu yang ikut
kemah memang menyekolahkan anaknya di sekolah alam ini. Jadi untuk perijinan
tempat lebih mudah. Semua logistik disiapkan oleh masing-masing anggota
keluarga. Untuk kemah perdana sumsel ini, total keluarga yang ikut ada 10
keluarga. Jadi lumayan rame loh, belum mereka bawa anak dan ada juga yang bawa
keponakan dan adek. Ada yang datang dari baturaja dimana perjalanan ke
palembang memakan waktu kurang lebih 5 jam. Ada juga yang datang dari sembawa,
banyuasin. Dan lebih kerenya lagi, ketua komunitas cabang sumselnya, om Muhlis,
bekerja di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Jadi kemaren yang datang duluan anak
dan istrinya. Om muhlisnya baru datang sore dari NTB. Sampe Palembang langsung
ikutan kemah. Wih...perjuangan bener ya. Banyak juga beberapa yang anaknya
masih bayi, paling kecil usia 8 bulan. Jadi archy bukan anggota termuda waktu
kemah kemaren. Masih ada yang lebih bayi lagi hehehee...
Untuk perlengkapan tenda, kami pinjam dari sekolah tempat
kami kemah. Kebetulan mereka ada tenda dome dan disewakan dengan harga
seikhlasnya, karena memang pasaknya banyak yang bengkok hahaa..jadinya kita gak
bisa kalo mau dirikan tenda sendiri. Harus didirikan sama guru disana
hehe..gapapa lah yang penting masih nyaman di pakai dan enak buat tidur.
Matrasnya kita sewa di Edelweiss Store, toko perlengkapan outdoor di Palembang.
Cuman kita nitip temen jadi langsung dibawakan ke lokasi. Kukira matrasnya yang
matra empuk itu, gak taunya matras kayak kita pakai buat yoga. Pantes murah
seharinya satu matras disewakan dengan kisaran 3 ribu rupiah hh..tau gitu mamak
bawa efamatnya Archy aja yang ada di rumah.
Berhubung kita kemah di kota yang cenderung udaranya panas,
jadi kita gak ada yang bawa sleeping bag buat tidur. Saya cuman bawa badcover
buat alas tidur. Itupun saran dari anggota keluarga yang sudah biasa ikutan
kemah baik di udara dingin dan panas. Jadi alhamdulillah, segala macam logistik
dan konsumsi selama kami kemah tercukupi. Ada kantin juga di sekolah, dan masih
bisa order go food bagi yang pengen makan makanan luar hahaha.. kalo saya mah
sengaja masak dari rumah biar ngirit dan kalo laper tinggal makan aja.
Untuk acara kegiatan selama kemah, dimulai dari hari sabtu
jam 12 siang. Jam 12 masih banyak keluarga yang datang buat dirikan tenda.
Malah ada yang baru datang sore juga. Sorenya setelah solat Ashar, ada Fun game
yang dipimpin oleh om Chepy sebagai fasilitator game. Game ini bertujuan untuk
saling mengenal satu sama lain dan mempererat persaudaraan antar anggota
keluarga. Game pertama ditujukan untuk para orang tua, game selanjutnya khusus
untuk anak-anak. Seru banget dan anak-anak happy ketemu teman baru dan bisa
bermain outdoor sesuka hati. Selepas game, acara bebas. Ada yang mandi, masak
untuk persiapan makan malam, dan anak-anak sebagian bermain pasir di area
permainan sekolah. Jelas Archy juga gak mau ketinggalan kalo temen-temenya pada
maen kotor-kotor, pasti ikutan nimbrung juga maenan pasir. Semua orang tua
disini sangat demokratis dalam memberikan kebebasan anaknya bermain. Saya yang
baru saja kenal mereka juga merasa nyaman karena kami semua memiliki beberapa
kesamaan persepsi dalam mendidik anak.
Usai solat maghrib, acara selanjutnya adalah makan malam ala
liwetan. Jadi makanya diatas daun pisang bersama-sama. Para ibu-ibu yang banyak
turun tangan untuk menata nasi, lauk, dan sayur untuk disajikan diatas daun
pisang. Makan terasa nikmat dan hangat karena kekeluargaan kami semakin
terjalin erat. Tapi sayangnya kalo sudah liwetan, banyak nasi yang terbuang
karena kebanyakan. Untunglah sekolah punya binatang ternak supaya sisa
makananya bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang sia-sia di TPA. Duh lain kali
mendingan liwetan itu nasi lauknya pada ambil sendiri-sendiri aja ya biar gak
mubadzir.
Lanjut setelah makan, kita bersih-bersih lokasi makan
kemudian dilanjutkan dengan solat isya berjamaah. Usai solat isya, kegiatan
selanjutnya adalah malam keakrabaan sambil ditemani oleh api unggun. Kita
saling mengenal lebih dekat dengan anggota keluarga lain. Banyak orang tua yang
senang bisa berkemah dengan anak-anaknya karena mereka bisa membangun kelekatan
dengan anak, selain itu sebagai upaya ortu untuk mengistirahatkan anak dari
gadget. Nah, ini banyak ortu yang menyadari kalo gadget sudah banyak menyita
waktu bersama mereka dengan anak. Dengan kegiatan seperti ini anak lebih
excited dengan permainan2 alam dibandingkan dengan gadget. Saya salut sama para
ortu disini yang mengupayakan kegiatan supaya anak-anaknya tidak teradiksi
dengan gadget. Anak sehat secara mental karena mereka bermain bebas,
bersosialisasi, dan belajar mencintai alam sekitar yang sangat perlu kita
lestarikan. Usai makrab, acara selanjutnya adalah tidur malam. Meski ada yang
melanjutkan dengan pesta duren, tapi kami sekeluarga memutuskan untuk segera
tidur. Maklum, Archy saking senenganya dari pagi sampai malam lupa ngantuk lupa
tidur. Jadi saatnya dia harus tidur supaya paginya tetap fresh dan bisa bermain
lagi.
Minggu pagi, kegiatan diiisi dengan senam pagi lalu
dilanjutkan dengan sarapan. Setelah sarapan kita operasi semut dan persiapan
untuk pulang. Rasanya 2 hari begitu cepat bagi kami terutama bagi anak-anak.
Mereka mendapatkan banyak hal yang jarang mereka dapatkan ketika di rumah, khususnya yang tinggal di perumahan kayak saya. Archy bebas bereksplorasi, bermain messy play, maen sensory langsung dengan rerumputan dan pasir-pasiran. Gak perlu maen pasir kinetik lagi yang harus lari ke mall. Jadi bolehlah kalo mengagendakan kemah bersama keluarga seenggaknya setahun sekali. Tunggu adek Archy launching dan udah gede baru kita ikutan kemah lagi hehe..
Ini dia beberapa dokumen foto Family Camp yang kita ikuti. Kalo ada yang berminat, silahkan join atau search d google komunitas kemah keluarga indonesia ya..nanti ada grup per regional untuk agenda bulannanya..semoga bermanfaat :)