KEPANIKAN PARA IBU PEMULA
Bagi
para ibu yang memiliki anak pertama, pastinya ngerasa panik menghadapi
masalah-masalah baru baik pada masa kehamilan, melahirkan, maupun setelah
melahirkan. Mau baca buku yang katanya ngatasi panik kek, nanya orang
berpengalaman kek, pastinya tetep aja ngerasa panik. Bagi saya sih boleh-boleh
aja asal masih dalam batasan wajar. Untuk mengatasi rasa panik itu, saya banyak
membaca buku yang bisa memberikan saya informasi yang akurat. Kakak saya sampai
bilang saya itu miss guidance. Apa-apa harus merujuk ke buku. Ya emang, menurut
saya gak ada salahnya berikhtiar dengan membaca banyak referensi untuk menjadi
ibu yang lebih baik. Tapi saya gak cuman berpedoman sama buku aja, tetep
interview ke significant other (ceilah) selalu saya lakukan untuk mengatasi
kepanikan saya. Nanya-nanya ke orang itu juga harus bisa memilah milih, makanya
saya biasanya nanya lebih dari satu orang. Disisi lain nanya ke orang bisa menjadi sosial support
untuk kita dan juga bisa menjadi perusak mood kita kalo yang ditanya malah
ngejudge dan cenderung songong hahahaa..Santai bu-ibu, being a new mom have to
be happy even more.
Sebenernya
ini terlalu lebay kalo disebut sebagai pedoman, karena kayaknya jauh dari
kriteria kata pedoman hahaha..gak papa lah biar menarik para pembaca. Yang
jelas saya cuman ingin menceritakan beberapa kepanikan saya yang sepertinya
menjadi kepanikan umum bagi ibu-ibu yang lain beserta solusinya.
1. MELAHIRKAN
NORMAL ATAU CAESAR?
Yang
jelas, semua yang berproses secara alami sudah dibuat sedemikian rupa oleh
Allah agar bisa bermanfaat untuk makhluknya. Ada yang ingin melahirkan secara
alami, namun terpaksa harus caesar karena beberapa alasan tertentu. Disisi
lain, ada juga yang merencanakan caesar lantaran orang tuanya yang menginginkan
anaknya lahir pada tanggal yang spesial misalnya. Sengaja dibuat pada tanggal 9
bulan 9. Saya yakin itu yang kepengen bukan anaknya, tapi orang tuanya (ngaku
nggak). Tapi terlepas dari itu semua, keinginan ibu untuk melahirkan normal
meskipun harus caesar tetaplah menjadi keinginan yang mulia. Jadi saya disini
tidak akan menjudge atau meng underestimate mereka yang belum bisa melahirkan
normal. Wong saya juga melahirkan pake dipacu. Bagi saya udahlah, yang lalu
biarlah berlalu. Yang terpenting kan kedepanya. Jadi sama-sama kita belajar
memperbaiki diri untuk masa depan kita nanti.
Berdasarkan
cerita teman saya yang kebetulan menjadi guru anak kebutuhan khusus, ada anak
yang memiliki delay yaitu keterlambatan perkembangan karena kemampuan
sensorinya tidak sesuai dengan usia mentalnya. Orang tua anak tersebut
menceritakan bahwa salah satu dampak keterlambatan itu adalah kronologi
melahirkan caesar. Saat melahirkan normal, bayi keluar pada tempatnya akan
mendapatkan sentuhan sensori secara alami dari jalan keluarnya. Jadi bayi dapat
pijatan alami waktu melahirkan dari ujung kepala hingga ujung kaki untuk
mestimulus kemampuan sensorinya. Sementara saat melahirkan caesar bayi tidak
mendapatkan reflek alami tersebut. Melahirkan dengan dipacu juga bisa memiliki
resiko bayi mengalami trauma karena kondisi saat dipacu bayi merasa dipaksa
untuk keluar melalui stimulus induksi. Pada dasarnya bayi lahir membawa naluri
kapan ia akan keluar dari perut ibunya. Jadi gak usah dipaksa-paksa keluar.
Saya tekankan apa yang ada di cerita tersebut sifatnya kasuistik ya. Saya tidak
mengatakan bayi caesar atau induksi secara general akan mengalami itu.
Mudah-mudahan saja tidak ada dampak yang serius dari itu semua. Amin. Selain
itu melalui persalinan normal kita bisa minta Inisiasi Menyusui Dini kepada
perawatnya. Sudah tahu kan manfaat IMD apa, sudah pernah saya tulis ya di
tulisan sebelumnya. Yang jelas, semua ibu harus memiliki cita-cita melahirkan
normal demi kebaikan sang buah hati, bukan merencanakan untuk melahirkan tidak
secara normal demi keinginan orang tuanya, bukan anaknya.
2. PERSALINAN
YANG LANCAR.
Waktu
saya melahirkan Archy, ibu saya memuji-muji saya. Nak, kamu hebat ya melahirkan
gak nangis, gak kesakitan, gak jerit-jerit. Kata ibu, proses persalinan saya
adalah proses yang tercepat karena tidak memakan waktu yang lama, cukup satu
kali mengejan si Archy udah keluar (ini versi emak saya loh). Hahahaaa..kibas
jilbab sambil ketawa nyengir. Kalo sakit sih jujur emang gak sakit waktu proses
mengeluarkanya, tapi waktu diinduksi jangan tanya deh, SAKITTTTTT SEKALI!!
tulang punggung rasanya mau copot. Badan keringat dingin rasanya mau pingsan.
Bahkan saya sempat minta perawat buat copot infus induksinya. Lambaikan tangan
ke jendela wkwkw. Tapi waktu abis dicopot, saya tanya sama perawatnya,
“Mbak, kalo saya gak mau diinduksi, biasanya
dokternya bilang apa?”
“ya
paling dokter nawarin cs mbak...”
“ooo....bunder”
Denger
mbaknya bilang gitu saya langsung tengah malam telpon Mumun temen saya yang
kebetulan punya kondisi yang sama. Gile nih bumil, tengah malah gangguin busui
dan anaknya tidur. Gak sopan banget ya gue hahaha. Tapi untung si mumun dengan
baik hati mau mendengarkan keluh kesah saya. Singkat cerita, akhirnya saya mau
dipasang lagi infus induksinya dan 2 jam kemudian saya sudah di ruang bersalin.
Proses persalinanpun hanya memakan kurang lebih 10 menit. Saya mengejan cuman
sekali untuk mengeluarkan Archy, mengejan lagi untuk mengeluarkan ari-ari di
dalam perut. Beres deh.
Bagi
ibu-ibu yang pengen persalinan yang mudah seperti itu, beberapa tipsnya adalah:
a.
Untuk menahan rasa sakit, jangan rasain
sakitnya. Alihkan ke hal lain seperti membayangkan yang indah-indah. Bayangin
anak kita terlahir lucu-lucunya. Minta suami mendampingi selama proses
berlangsung. Kalo inget perjuangan suami saya selama menemani prosesnya,
rasanya terharu banget. Ya tanganya sampe pegel lah gara-gara gak berhenti
ngelus-elus punggung saya, ya kena muntahan saya lah, dan masih banyak lagi. Ternyata
mengelola mindset itu kunci utama saat melahirkan. Pikiran harus tenang, inhale
exhale. Atur nafas, buat kondisi emosi kita senormal mungkin. Bahkan untuk bisa
membuat emosi saya semakin baik, saya bela-belain manggil temen saya buat di
hypnoterapi, biar makin stabil emosinya. Usaha harus totalitas donk sist hehe.
b.
Selalu siap sedia kurma menjelang persalinan.
Nutrisi makanan juga berpengaruh loh pada stamina ibu melahirkan. Saya makan
kurma sebelum dan setelah bersalin. Setelah bersalin kita mengeluarkan darah
yang sangat banyak. Saya sampai mau pingsan waktu berdiri mau ke kamar mandi.
Saya minta suami untuk memberi saya kurma dan teh hangat. Alhamdulillah gak
jadi pingsan.
c.
Jangan males olahraga bu ibu. semenjak trimester
kedua, seminggu sekali saya usahain renang, karena kebetulan keluarga memang
rutin renang. Selain itu saya rutin jalan pagi dan yoga. Saya yoga gak perlu ke
kelas yoga. Cukup lihat di youtube prenatal yoga. Tubuh terasa bugar, stamina
selalu terjaga (iklan buk???)
3. LETS
SUPPORT ASIX ( ASI EXCLUSIVE)
Setelah
selesai melewati proses persalinan yang begitu dramatis, ternyata perjuangan
belum sampai disitu. Perjuangan selanjutnya adalah support baby with ASI
Exclusive 0-6 bulan. Kenyataanya gak semua ibu setelah melahirkan asinya selalu
melimpah. Termasuk saya juga. Setelah melahirkan, 2 hari ASI saya cuman berupa
tetesan. Mau bagaimanapun saya terus upayakan biar ASI saya keluar deras. Saya
ikutin masukan orang-orang untuk makan adas, katuk, jagung, jamu. Saya kompres
PD saya pake air hangat. Semua saya lakukan. Alhamdulillah setelah itu ASI saya
deras sekali (yihaaaa). Tapi saya harus ingat kalo 3 minggu lagi, saya harus
kembali kuliah. saya memang tidak cuti, karena memang belum bisa cuti. Kebetulan
kuliah saya seminggu cuman 3 hari. Tapi teteplah kita harus stock ASI yang
banyak. Akhirnya setelah nanya sana sini, ketemulah link yang bisa dijadiin
refrensi yang tepat dari teman saya si Nunu. Mulailah saya rajin pumping saat
itu. Semakin rajin pumping semakin banyak pula ASI yang diproduksi. Minimal 2
jam sekali kita pumping dengan durasi pumping 15 menit.
Tapi
masalah kembali datang ketika saya awal menstruasi setelah nifas. PD saya
tiba-tiba kerasa kempes banget kayak gak ada isinya. Saya mulai panik banget.
Padahal sebelum menstruasi ASI saya berlimpah ruah. Cari informasi di internet
tetep aja rasanya gak puas. Apalagi di internet bilang menstruasi lebih awal
itu terjadi karena bayi tidak disusui ASI sehingga lebih mempermudah terjadinya
menstruasi. Aduh saya takutnya setelah menstruasi ASI tidak berproduksi lagi. Akhirnya
saya tanya ke Asosiasi ibu menyusui AIMI Solo mengenai kekhawatiran saya.
Berikut jawabanya:
“ Bunda,
produksi ASI dipengaruhi oleh 2 hormon, yakni prolaktin dan oksitosin. Hormon
prolaktin berfungsi untuk memproduksi ASI dan kerjanya dirangsang dengan
mengosongkan PD baik dihisap langsung oleh bayi maupun dipompa. Sementara
hormon oksitosin berfungsi untuk mengalirkan ASI keluar dan kerjanya
dipengaruhi oleh faktor psikologis yang senang, santai, dan rileks. Pada
beberapa ibu haid memang dapat mempengaruhi ASInya, tapi bukan berarti akan
menghentikan produksi ASI. Insya Allah akan kembali normal setelah rutin
memompa.”
Duh lega
banget rasanya. Jadi meskipun MENSTRUASI BUKAN BERARTI ASI BERHENTI
BERPRODUKSI. Note it. Then, tips agar ASI melimpah antara lain:
a.
Rajin-rajinlah mengosongkan PD dengan rutin
memompa atau menyusui 2 jam sekali. Bagi yang ingin memompa teruslah rutin
melakukanya meski hasilnya cuman setetes dua tetes. Karena nantinya setelah
rutin ASI akan deras kembali.
b.
Pikiran harus rileks saat menyusui dan memompa.
Sekali lagi pengelolaan mindset adalah faktor utama suksesnya ASI. Selalu
berfikir positif dan meyakinkan diri bahwa ASI kita melimpah walau bagaimanapun
kondisinya. Jangan memompa dengan keadaan marah dan kondisi mood yang tidak
baik. Percaya kan air yang didoakan sama air yang diberi kata kasar mempunyai
kualitas yang berbeda?
c.
Selain mengkonsumsi ASI booster, seperti
sayur-sayuran dan suplemen yang lain, air putih tetap menjadi faktor utama
lancarnya ASI. Sebelum pumping usahakan minum air putih yang banyak. Jangan
sampai dehidrasi kekurangan air karena berpengaruh pada produksi ASI kita.
d.
Jika kita dalam keadaan menyusui dan pumping,
setiap pumping kita cukup memerlukan waktu 15 menit. Hal tersebut agar tidak
semua ASI dikeluarkan tapi tetap menyimpan untuk kebutuhan si bayi. Tapi kalo
saya sedang kuliah biasanya sekali pumping bisa 20 menit atau lebih.
4. ASIP
(air susu perasan)
Menurut
saya sih, ASIP gak cuman harus dilakukan bagi mereka yang beraktivitas diluar
saja, seperti yang bekerja maupun yang kuliah seperti saya, tapi dianjurkan
bagi semua ibu menyusui. Ya daripada kalo ASI kita berlebih kebuang sia-sia kan
sayang. Selain itu produksi ASI kita makin lama akan semakin berkurang. Jadi
kalo mau sukses lolos S3 sampai 2 tahun ada baiknya stok ASI sedini mungkin. Sebelum
kembali beraktivitas, Alhamdulillah saya dapat informasi bermanfaat dari temen
saya Citra mengenai apa yang harus dipersiapkan ketika mulai beraktivitas di
luar.
Tips
persiapan ASIP bagi ibu yang bekerja atau beraktivitas di luar:
a.
Persiapkan alat berperang ASIP. Jadi prioritas
utama kebutuhan baby kita adalah peralatan ASIP. Ibarat kata lebih baik kita
investasi peralatan ASIP yang bagus daripada beli peralatan yang masih belum
penting buat anak kita. Alat berperangnya antara lain adalah Breast pumping
atau pompa ASI, coolar bag untuk menyimpan ASI agar tahan lama, dan botol kaca
atau plastik bag khusus untuk menyimpan ASI.
b.
Sempatkan pumping kapanpun dimanapun. Meski
harus bekerja, waktu terpotong karena perjalanan, sebisa mungkin rutinitas
pumping harus terus dijalankan. Hal ini untuk menghindari PD kita mampet karena
kelamaan gak dikeluarkan. Lagian kalo udah lama PD rasanya kencang dan itu
membuat kita gak nyaman. Kalo di stasiun Jogja ada ruang laktasi yang bisa kita
gunakan. Tapi ada juga stasiun yang gak menyediakan ruang laktasi seperti
stasiun Purwosari. Sebut merk ajalah, biar sadar bahwa pelayanan publik itu
penting hehehe. Kalo gitu minta saja sama petugas untuk ditunjukan ruang yang
bisa kita gunakan, pasti ada. Kalo di kampus, ada ruang laktasi tapi di lantai
satu, sementara saya kuliah di lantai 4. Saya memanfaatkan rest areanya difabel
untuk pumping karena jarang dipakai dan bersih banget. Namanya juga berjuang,
semua harus diusahakan J
c.
Bayi bingung puting? Pernah gak denger kasus
seperti itu. Sudah ada dua buku yang saya baca menganjurkan untuk menggunakan
cup atau sendok dan tidak menggunakan dot susu saat memberikan ASI. Hal tersebut
dilakukan untuk menghindari bayi tidak bisa membedakan mana puting ibunya dan
mana dot susu. Ternyata setelah saya lakukan observasi, teori itu cenderung
kasuistik. Lebih dari 3 anak yang saya temukan minum ASI dengan dot dan tidak
mengalami bingung puting selama si ibu juga tetap menyusui anaknya melalui PD. Jadi,
setiap bayi punya karakter yang berbeda-beda dalam menanggapinya. Selain itu,
menurut refrensi di buku, bayi yang minum ASI dengan dot nantinya akan merusak
pertumbuhan gigi bayi. Saat di lapangan, saya menemukan 2 anak yang saat bayi
minum ASI pake dot dan giginya tumbuh bagus sekali, rata, putih, dan tidak ada
yang gigis (kecoklatan). Ternyata itu semua karena faktor ibunya yang rajin
mengajak anak-anaknya untuk rutin sikat gigi sebelum tidur dan membatasi
mengkonsumsi permen. Jadi, faktor utamanya bukan karena dot kan, tapi karena
menjaga kebersihan gigi bayi sedini mungkin.
d.
Selalu sedia tisyu dan hand cleaner. Ketika
pumping usahakan tangan kita harus bersih. Cuci tangan dulu, bila perlu gunakan
lagi hand cleaner. Kalo posisi gak ada air, bisa gunakan hand cleaner untuk
alternatif lain.
5. BAYI
SAKIT? TIDAAAKKK
Semua
ibu akan menjawab iya, merasa panik saat anak sakit. Apalagi bayi ya, rasanya
gak tega banget lihatnya. Waktu archy usia 3 minggu, tiba-tiba badanya panas
hingga 37 derajat. Rasanya gak tenang, apalagi anak pertama. Saya langsung
browsing cari cara ampuh menurunkan panas untuk bayi dibawah 6 bulan. Keesokan
harinya, panasnya naik turun antara 36 dan 37 derajat. Saya memutuskan untuk
pergi ke dokter spesialis anak pagi itu juga. Dokter cuman periksa, kasih
resep, udah gitu aja. Saya langsung melongo. Kenapa semudah itu ya langsung
diberikan obat. Saya kira beliau akan memberikan alternatif lain lantaran
kondisi bayi masih belum genap satu bulan. Setelah saya tembus obatnya,
ternyata obatnya termasuk dalam kategori dosis tinggi. Akhirnya saya tetap
memutuskan untuk tidak meminumkan Archy obat. Saya susui Archy sejam sekali
meskipun kondisinya lemas dan malas untuk menyusu. Saya paksa terus untuk
minum. Alhamdulillah, siang hari panasnya menurun 35-36 derajat.
Sakit
adalah cara tubuh melawan virus yang akan menyerang ketahanan tubuh kita. Jadi
jangan mudah diberikan obat karena obat hanya mematikan symptom bukan
menyembuhkanya. Terutama untuk bayi ASIX. ASI adalah suplemen terbaik untuk
menyerang penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Saat bayi terkena batpil (batuk
pilek) juga begitu. Solusinya adalah terus memberikan banyak minum kepada baby
kita. Itu menurut refrensi yang saya baca. Bagi yang tidak setuju, silahkan
saja hehe.
Tips
saat anak mengalami panas, batuk, dan pilek:
a.
Jika anak panas, susuilah sesering mungkin.
Cairan ASI dapat berfungsi untuk menurunkan panas bayi. Selain itu, tempelkan
bayi ke dada si ibu. Selama anak panas, ibu bisa menggendongnya agar ibu bisa
memantau panas tubuh sambil menurunkan suhu panasnya melalui dekapan.
b.
Gunakan ramuan tradisional seperti bawang merah
dan kencur. Caranya bawang merah dibakar sebentar, lalu ditumbuk kasar dengan
kencur. Balurkan ke tubuh bayi terutama di bagian punggung dengan pijatan
lembut. Insya allah ingusnya akan keluar dan tubuh bayi akan terasa hangat.
6. STIMULASI
UNTUK PERKEMBANGAN BAYI 0-6 BULAN
Sekarang
ini, banyak sekali kasus anak mengalami delay atau keterlambatan perkembangan
dimana usia kronologis tidak sesuai dengan usia mental. Ada anak usia satu
tahun yang seharusnya sudah mulai belajar merangkak atau berdiri, ternyata baru
saja bisa tengkurep karena si anak selalu digendong oleh pembantunya dan tidak
distumulus juga oleh orang tuanya. Selain itu ada juga anak yang didiagnosa
mengalami autis ringan bukan karena riwayat ibu saat hamil, namun akibat
kurangnya stimulus orang tua pada tumbuh kembangnya. Ternyata si ibu sudah
memperkenalkan gadget pada anaknya sejak usia yang sangat dini bahkan saat masih
bayi. Miris gak sih, semua akibat kurangnya kepekaan orang tua terhadap tumbuh
kembangnya baik secara fisik maupun psikis. Ini PR untuk semua ibu, terutama
bagi ibu yang bekerja (karena kasusnya banyak dari ibu yang bekerja). Sesibuk apapun
kita, anak tetaplah menjadi prioritas utama. Lantaran banyak pekerjaan menumpuk
kita sampai lalai dengan tugas utama kita sebagai sekolah pertama bagi anak kita
(naudzubillahimindzalik).
Lalu bagaimana
upaya orang tua dalam memperhatikan tumbuh kembang anak dan apa saja stimulasi
yang dapat dilakukan untuk perkembangan bayi 0-6 bulan?
a.
Buatalah daily journal. Orang tua harus tau
kapan anak mulai bisa mengangkat kepala, kapan mulai bisa mengenggam barang,
dan lain sebagainya. Setelah itu sesuaikan dengan grafik perkembangan anak yang
bisa kita dapat di buku, kartu posyandu, maupun di internet dari link yang
terpercaya. Memang pada dasarnya setiap anak memiliki tahap perkembangan yang
berbeda-beda. Tapi ada pentingnya kita mengobservasi perkembangan anak kita
dari hari ke hari. Apabila terjadi sesuatu dengan anak kita lalu kita
mengkonsultasikan ke dokter, sudah pasti dokter akan menanyakan kronologi
perkembangan anak kita. Dokter itu gak langsung tau si anak ini kena apa sakit
apa. Karena yang paling tau persis tahap tumbh kembangnya bukan dokter, tapi
orang tua. So be aware please. Sama-sama saling mengingatkan. Kadang saya juga
males bawaanya, tapi jangan lah nanti menyesal di kemudian hari. Ya gak sih.
b.
Lakukan small talk, yaitu melakukan percakapan
bersama-sama atau komunikasi dua arah yang biasa dikenal dengan conversation
turns. Small talk disini adalah bercakap dengan anak, bukan berbicara saja. Mengapa?
Karena melatih otak anak bukan sekedar kata-kata yang di dengar, tapi apa yang
ia pahami melalui cakap timbal balik. Jika berbicara saja, media televisi,
radio, juga bisa menggantikan posisi orang tua dalam berbicara. Namun bercakap,
orang tua terlibat langsung di dalamnya. Lakukan percakapan dengan ritme yang
tidak cepat serta jelas. Selain itu orang tua harus ekspresif dalam berbicara
sambil mengenalkan anak berekspresi.
c.
Lakukan daily baby spa. Sejauh ini, menginjak
Archy usia 2 bulan baru sekali saya pijit ke tukang pijit bayi. Selebihnya saya
lakukan sendiri setiap pagi dan sore sebelum mandi. Baby spa disini meliputi
massage dan take a shower. Manfaatnya adalah untuk melancarkan peredaran darah
dan meningkatkan daya tahan tubuh. Secara psikologis manfaat baby spa adalah
memperkuat bonding antara ibu dan anak melalui sentuhan. Salah satu efeknya di
kemudian hari adalah disaat anak beranjak remaja dimana banyak menghabiskan
waktu dengan teman, ia tetap merasa home sick atau kembali kepada kenyamanan
ibu kapanpun dimanapun. Karena kebanyakan gape dengan orang tua muncul saat
menginjak remaja. Selain itu melalui baby spa, orang tua bisa menstimulus
rangsangan yang tepat untuk membantu perkembangan sistem saraf yang kelak
mendukung proses belajar anak.
d. Libatkan ayah dalam mendidik anak. cukuplah sudah negara kita dinobatkan sebagai a father less country. bagi yang masih LDM seperti saya, anda bisa berkomunikasi dengan anak dengan menceritakan tentang ayah setiap saat. dan saat bertemu dengan ayahnya, ayah bisa membuat quality time dengan anak. usahakan fokus pada kualitas.
e.
Bagi yang muslim, lantunkan ayat suci Al-Quran
sambil membisikan doa di telinganya sebelum tidur. Bacakan juga anak dongeng
sebelum tidur sambil menyelipkan hadits sebagai pesan moral yang terkandung
dalam dongeng tersebut. It doesnt take much time, but very impactful in
creating strong bonds and wonderful memories.
Jadi,
ada 6 pengalaman saya sebagai ibu pemula yang semoga bisa menjadi inspirasi
bagi para ibu pemula yang lain. Saya harap semua ibu memahami bahwa kitalah
yang memilki andil besar terhadap kemajuan bangsa dan negara. Di negara maju,
anak adalah tanggung jawab negara sehingga negara amat sangat mensejahterakan
para ibu agar mereka bisa optimal dalam mendidik anak. Jadi bagi ibu yang bekerja,
mereka diberi cuti berbulan-bulan bahkan ada yang bertahun-tahun. Perusaaan maupun
lembagapun akan tetap menerima kembali jika si ibu akan kembali bekerja
(uenakee). Tapi, kita tidak perlu menunggu negara kita maju dulu, semua berawal
dari diri sendiri sambil berharap semoga negara memberi kebijakan yang
mensuport kesejahteraan keluarga.
Sepertinya
negara kita sedang ada pembodohan masal dengan membuat kebijakan yang tidak
mensejahterakan kebutuhan ibu. bayangin aja pegawai perempuan yang punya anak
bahkan bayi sekalipun punya jam kerja yang sama. Gimana yang tinggal di ibu
kota, seperti di jakarta. Saat berangkat anaknya masih tidur, pulang kerja
anaknya sudah tidur malam. Kapan ketemunya ya (hiks). Jadi jika ingin jadi aktifis
feminis kesetaraan gender, perjuangkanlah hal yang rasional. Saat jusuf Kala
memberi kebijakan jam kerja yang lebih sedikit untuk para buruh pabrik
perempuan, tiba-tiba muncul aksi protes para aktivis feminis yang meminta hak
yang sama antara laki-laki dan perempuan. Mereka takut jika waktu bekerja
mereka sedikit, gaji mereka juga akan diturunkan. Padahal tujuanya adalah agar
perempuan lebih optimal dalam mendampingi anak. Sebenarnya ini yang bodoh siapa
gitu. Ah sudahlah. Kita tutup saja short guidance ini dengan bacaan hamdalah. Alhamdulillahirabbil
alamin. Selamat membaca dan semoga bermanfaat J
Nice guidance ayaaaa....mercy😀😀
ReplyDeleteNice guidance ayaaaa....mercy😀😀
ReplyDelete