Thursday 15 May 2014

DAMN, I LOVE INDONESIA

"So lying underneath the stormy skies. She said ooooI know the sun's set to rise. This could be para-para-paradise"- Coldplay

Jika menikmati lirik lagu Paradise Couldplay, rasanya ingin menjangkau seluruh belahan dunia dan seisinya dengan berbagai keajaiban dan teka-teki. Memang benar, traveling bukan hanya sebagai tujuan, melainkan cara untuk menemukan hal yang baru. Nikmatilah setiap perjalanan hidupmu, satukan alam dengan jiwamu, ciptakanlah energi dari kekuatanya.  Yes, find your own path when you come upon it, because you will suddenly have all the energy and imagination you will ever end.

right now, please allow me to show the world paradise  that I already visit it :)








Untuk kelanjutan setiap perjalanan dari foto saya, akan dikupas tuntas dalam postingan selanjutnya. See ya, keburu tutup lab asrama wkwkwk

THE ATMOSPHERE OF LAOS, IT IS SIMILAR TO INDONESIA



       Setelah tercatat sebagai representative dalam event ASEAN Youth Friendship Network, kecintaan saya terhadap budaya dan keindahan alam negara-negara ASEAN semakin mengalir. Keunikan dan keanekaragaman budaya yang sampai saat ini begitu saya nikmati untuk menelusurinya, dan juga menginspirasi untuk menikmati setiap perjalanan ini sebagai barang berharga sepanjang hidup. 

One’s destination is never a place, but a new way of seeing things.” Kali ini, saya terinspirasi oleh perjalanan Tony Wheeler, bapak pendiri Lonely Planet dalam perjalananya selama 3 minggu di Laos. Dari situ saya berhasil menangkap beberapa sisi perjalanan yang serupa ketika saya temui selama ini sebagai seorang pecinta Traveling. 

Ya, atmosfer Laos tidak begitu jauh dengan atsmosfer Indonesia baik dari segi adat maupun budaya. Begitu juga dengan Negara ASEAN yang lain, seperti Thailand, Malaysia, Filipine, dsb, jika ditelusuri kalian akan menemukan beberapa sisi kesamaan seperti rumah adapt, alat musik tradisional, maupun kepercayaan. Dan kali ini saya ingin mengupas beberapa kesamaan Laos dengan beberapa wilayah di Indonesia.

      Laos merupakan satu-satunya Negara yang dikelilingi oleh daratan Asia Tenggara. Seperti Negara ASEAN pada umumnya, Laos merupakan Negara jajahan Prancis yang terisolasi selama 20 tahun dari rezim komunis. Keunikan dan kemisteriusan Laos lah yang seringkali menarik perhatian wisatawan untuk mengunjunginya.

 Laos juga sering disebut sebagai Negara seribu gajah putih. Daerah yang memiliki populasi gajah terbesar yaitu di propinsi Sainyabuli, yang berjumlah hamper 4000. Di setiap tahun di kota Sainyabuli didakan peringatan Festival Gajah, merupakan perayaan besar bagi masyarakat Laos pada umumnya.  

Gajah sudah dianggap menjadi penopang hidup dan kebutuhan bagi masyarakat Laos. Di Laos, gajah meruapakan transportasi utama untuk menyeberangi sungai-sungai terutama di wilayah Laos Utara, yang banyak memiliki sungai-sungai besar.

sainyabuli, elephant festival. http://www.agefotostock.com/en/Stock-Images/Rights-Managed/HMS-HEM566033


        Adapun sungai terpanjang di Laos adalah sungai Mekong. Selain itu terdapat sungai Nong Khiaw yang terletak 15 km dari sungai Nam Ou, perbatasan antara China dan sungai Mekong. Selang perang Vietnam, konon AS menghujani Laos dengan bom untuk memotong rute suplai Vietkong, dan banyak berjatuhan di sungai Nong Khiaw. 

Tidak jauh dari Nong Khiaw, terdapat suku etknik Khamu di Bang Dong Khun, Laos Utara. Suku ini masih menganut kepercayaan animisme. Desa suku Khamu inilah yang menarik perhatian saya karena adanya kemiripan dan Susana yang hamper menyerupai salah satu desa yang ada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Rumah penduduk suku Khamu adalah rumah pannggung yang sangat mirip dengan rumah panggung di Sumbawa. Luar biasa. Seperti merasakan De Javu. Tak jauh dari desa Khamu, ditemukan goa sejauh 11 km oleh Jerman ketika meneliti kedalaman tanah di daerah tersebut di tahun 2008. 

 
desa kamhu, mirip dengan susana di pulau bungin, pulau terpadat di dunia
     Budaya Khamu secara tradisional diwariskan lewat bercerita dekat api unggun di malam hari diiringi dengan alat musik tradisional, dan sangat mirip, bahkan mungkin sama dengan alat musik tradisional gamelan. Gamelan memang bukan hanya menjadi alat musik tradisional di Indonesia saja, melainkan juga di beberapa Negara di Asia Tenggara,

     Salah satu taman kebanggaan Negara Laos adalah taman nasional Luang Nam Tha. Taman ini merupakan salah satu proyek ekoturisme paling berharga di Laos. Dulunya hancur selama perang Vietnam yang berlangsung pada thaun 1960-1970an. Yang membuat Namha berhasil menjadi projek ekoturism adalah banyaknya peraturan yang berasal dari kesepakatan antara pejabat turisme Laos dengan penduduk desa di wilayah tersrebut.  

Kesepakatan memberi informasi tentang kebiasaan yang mendukung, membentuk kumpulan besar dari pemandu yang terlatih, dan membatasi kunjungan turis ke desa kurang dari 2 minggu. Nah, sekarang di Indonesia da gak ya peraturan seperti di Taman nasional Nmha? Jadi keinget kasusnya bu Risma marah-marah gara-gara taman kebanggaan Surabaya dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sungguh, terlalu. Sabar ya bu Risma, I appreciate ur action 
 



      Masih banyak beberapa hal yang serupa dan kemiripan antara Laos dan Indonesia. Hal ini menandakan kesamaan rumpun dan nenek moyang. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa menikmati perjalanan Tony wheeler dalam Lonely Planet.Belajar budaya tentunya semakin menambah wawasan dan kecintaan terhadap bangsa. So, tetep bangga donk dengan keistimewaan indonesia. Hanya saja bangsa kita perlu banyak belajar dari negeri lain yang dapat mempertahankan warisan budayanya dengan baik. Traveling is not the destination, but the journey :-)