Tuesday 30 September 2014

DEFINISI TRAVELER BERDASARKAN KATEGORINYA

Akhir-akhir ini udah banyak banget buku-buku yang mengupas lengkap tentang perjalanan seorang traveler yang beredar di pasaran. Saya baru pertama kalinya baca buku traveling di tahun 2007. Saat itu bukunya mba Trinity, The Naked Traveler belum se Best Seller sekarang. Perjalanan hebohnya mbak Trinity itulah yang menginspirasi saya buat ngebolang. 

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiCp6bE4t_hAhUIq48KHaefAZYQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fwww.nomadicmatt.com%2Ftravel-blogs%2F14-ways-to-be-prepared-for-anything-while-traveling%2F&psig=AOvVaw1EeJniZPTMEIx7vD2DiV0Q&ust=1555887437422313


Ngebolang disini boleh didefinisikan sebagai nge bocah petualang ataupun nge bocah ilang ( maklum, karena frekuensi nyasar  selalu sebanding lurus dengan frekuensi jalan2   -_-). Baru di tahun 2010an buku traveling sudah mulai ngehits di kalangan anak-anak muda. Ada yang mengupas tentang tips jalan-jalan dengan bajet minim, tips traveling ala hijabers, sampai novel dan kisah-kisah perjalanan para traveler yang mereka alami selama di perjalanan. 

Dari beberapa buku traveling yang sudah saya baca, kok saya belum nemuin ya definisi traveler berdasarkan katagorinya. Bukanya Everyone travel for a reason kan. Setiap orang memiliki alasan masing-masing ketika mereka memutuskan untuk menjadi seorang traveler. 

Gak semua traveler itu bermula dari hobi loh. Orang yang awalnya gak suka jalan-jalan, karena tuntutan pekerjaan buat kemana-mana bisa jadi dia jadi demen buat jalan-jalan. Dari alasan yang berbeda-beda itulah seorang traveler bisa dikatagorikan sebagai tipikal traveler yang seperti apa. Tujuanya agar orang-orang bisa lebih mudah mengenal traveler macam apakah dia #senyumsinis.
         Contohnya, saya ini punya buanyak temen-temen yang pernah traveling kemana-mana atau traveling ke lokasi yang gak semua orang pernah kesana, makanya gue sebut mereka traveler. Kita suka banget yang namanya berbagi cerita dan pengalaman yang kita alami selama melalang buana kemana-mana. Dari beberapa pengalaman mereka yang saya tangkap, saya mencoba untuk membuat definisi traveler berdasarkan katagorinya ala suka-suka Tsurayya Syarif Zain, wkwkwkwkk.  Katagori Traveler menurut Zain (2014)  adalah sebagai berikut:

1.      1. Social Traveler, merupakan seorang yang hobi jalan-jalan dengan tujuan untuk menghadiri kegiatan-kegiatan social. Traveler seperti ini umumnya memiliki jiwa kepedulian yang sangat tinggi sehingga rela berkorban menyempatkan waktu untuk moment-moment bahagia orang yang dia kasihi. Contoh kegiatan social tersebut adalah KONDANGAN. 
    
     Seorang social traveler juga memiliki derajat lebih tinggi di mata Allah karena selalu menjalin tali silaturahmi kepada saudara-sudaranya. Selain itu, Allah akan melipat gandakan rejekinya bagi mereka yang bersilaturahmi. 

2.      2. Economical Traveler, merupakan seorang yang hobi jalan-jalan dengan bajet anak kuliahan. Secara, seorang traveler semacam ini belum memiliki pekerjaan yang tetap dan masih memperoleh penghasilan dari Perusahaan Orang tua (jajan bulanan :p). 

      3. Shopa Traveler, merupakan seorang yang ingin mendapatkan sensasinya shopping mania sambil jalan-jalan. Traveler seperti ini memiliki selera yang tinggi dalam berbelanja. Selera tinggi yang dimaksud disini adalah selera yang menghipnotis dia sampai tak sadarkan diri buat belanja berkarung-karung -_-. Seorang shopa traveler tidak hanya menghabiskan waktu untuk shopping saja. Ada statement yang mengatakan, study hard, work hard, travel hard. Shopping hard (=D). 


4.     4. Move On Traveler, merupakan seorang yang hobi jalan-jalan dengan tujuan agar bisa move on dari sang mantan. Lelah dinobatkan sebagai penyandang GALON (Gagal Move On), seorang mahasiswa lulusan Universitas di Semarang memutuskan untuk menjadi seorang pendaki gunung, pengelana, dan pengajar anak-anak pedalaman di  pelosok negeri ini. Riesty Rahayu, adalah wanita inspiratif. memiliki jiwa kepedulian yang tinggi terhadap nasib anak-anak bangsa. Halaah opo to iki wkwkwk. 

    Temen saya yang satu ini mengaku memulai dunia traveling berawal dari nekat. Seperti kutu loncat, tiba-tiba aja di Lombok, tiba-tiba udah di Semeru, tiba-tiba ngajar anak pedalaman di Kalimantan, tiba-tiba juga gak bisa datang ke nikahan saya. Sungguh Terlalu! Tapi ini bisa memotivasi bagi para galoners yang lain loh. Dari pada galau susah move on, jalan-jalanlah, berkelanalah! Awseeeemmmmm…


5.        5. Nekad Traveler (awas jangan kebalik jadi Naked Traveler hehe), merupakan seorang yang jalan-jalan karena nekat untuk berhijrah dan mencapai visi misi yang ditentukan. Traveler seperti ini biasanya memaknai filosofi tujuan hidup yang sangat mendalam. Tak heran jika seorang mahasiswa Universitas di Surabaya nekad untuk berhijrah ke Jakarta karena suatu hal. 

    Suatu hari dia banyak menyelami buku-buku motivasi dan bisnis, lalu menyimpulkan di seluruh bacaanya bahwa seorang yang ingin mencapai kesuksesan, maka dia harus berhijrah. Maka nekatlah dia untuk berhijrah ke Jakarta. Berbekal modal ilmu, dia mencoba menyelami berbagai pekerjaan di Jakarta, mulai dari cleaning servise, bisnis Tempe Burger, hingga menjadi distributor Cireng dan berhasil mendistribusikan cirengnya ke berbagai kota di Indonesia.  

     6. Romantic Traveler, merupakan seorang yang mendapatkan kisah romantisnya ketika jalan-jalan. Contohnya adalah sahabat cantik saya Caesar KD yang bertemu dengan belahan hatinya di negeri Caia-caia. Waaaa… so sweet bangeeett. Serasa nontoh film Mahabarata (oposeeh). Tapi asli seneng banget waktu liat foto-fotonya Caesar waktu di India. Mana dianya juga udah mirip orang India pula hehee…semoga langgeng ya sayaang sama mas Arjuna. Baby sama Adit gak usah sirik ya :p


7.     7. Academic Traveler, merupakan seorang yang memiliki achievement yang tinggi di dunia akademik sehingga menjadikan mereka suka berkelana untuk mencapai visi think globally, act localy. 

     Mereka adalah dua bersaudara, Mbak Farah Ichtiarini Aulia dan Mustika Amalia Wardati. Jarang-jarang ya ada kaka beradik kok kompak banget. Sama-sama bisa exchange dalam waktu bersamaan. Mbak irini sebulan project di China, Tika sebulan project di Taiwan. Setelah itu Tika juga diberi kesempatan buat mempresentasikan skripsinya di Manila, Filipina. Deuh, salut sama semangatnya dua kakak beradik ini. Semoga menginspirasi ya gaes…

8.    8. Genetic Traveler, merupakan seorang yang hobi traveling karena berdasarkan ketururan, turun-temurun dari orang tuanya. Contohnya saya, hahaha. Gara-gara dari kecil diceritain kisah-kisah traveling gilanya abah ngbolang sebulan di Breda, Manchester, Damaskus, Lakemba, dll (padahal bahasa Inggrisnya ancur-ancuran),  jiwa tersebut seketika mengalir di nadi saya. Sayangnya traveling saya belum segila abah saya. Someday, boleh deh nulis autobiografinya  babe J
  
    Well, berikut definisi traveler berdasarkan katagorinya versi Tsurayya Syarif Zain. Berharap orang-orang yang saya cantumin di tulisan ini sih bisa berkolaborasi buat bikin buku gitu, biar bisa menginspirasi orang banyak. Syukur-syukur banyak yang pengen bergabung buat menyalurkan kisah perjalanan inspirasinya Kayaknya seru deh ya, biar hidup lebih berwarna. Lukislah kehidupanmu dengan segudang pengalaman. So, saat ini saya sedang menunggu respon dari temen-temen semua. Salam Traveler Muda J


Tuesday 10 June 2014

PROPOSAL OF LIFE

     




Beberapa hari yang lalu, sepertinya Tuhan berencana menegurku melalui pengalaman baru. Pengalaman dimana aku dipertemukan dengan insan-insan hebat yang memaknai hidup dengan cara yang berbeda. Aku sadari, menjadi seorang The New You menjadikan hati kian berdamai dengan masa lalu, mengevaluasi diri, dan merencanakan hidup dengan prinsip yang sejati. 

Selama beberapa tahun, dimana aku berkelut pada eksplorasi diri, sebenarnya aku menemukan titik keambiguan. Titik ambigu yang semu, disaat aku belum betul-betul memahami makna tujuan hidup. Karena keambiguan itulah yang menjadikan visi misi hidup kian berkelok. Niat A seakan menjadi B, niat B seakan menjadi C. Dan dari situlah, aku mulai mempertanyakan makna aktualisasi diri. 

Hirarki kebutuhan sosial yang aku pahami selama ini, menjadikan aktualisasi diri kian menyempit. Untuk apa kita mengejar harga diri jika hanya ingin mencapai titik aktualisasi diri bukan dihadapan Tuhan. 

Bukankah sekecil apapun titik itu, sudah pasti akan kembali kepada sang pencipta. Aktualisasi diri dimaknai bukan semata atas dasar ingin diakui dihadapan manusia, melainkan sebagai wujud persembahan diri kepada Tuhan yang selalu menyebar kasih sayang kepada hambanya.

Tuhan, alangkah sempitnya pemikiran ini. Dan aku mulai sadar, hati akan kian terpuruk bila aku belum benar-benar mengenali dan memahami diri secara utuh. Maka firman Tuhan tak pernah berdusta, barangsiapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhanya. 

Keberadaan Tuhan sebagai rahmat bagi seluruh umat apabila manusia menunjukan sisi kemanusiaanya, yang terus mengingatkan kita pada dzat yang lebih tinggi diatas segala-galanya. Yang menyadarkan kita, bahwa tidak ada yang paling tinggi kecuali Allah SWT.

Pengakuan diri ini, mengantarkanku pada proses menghubungkan diri sebagai hamba dengan sang pencipta. Memperbarui visi misi, dan menjadikan diri sebagai manusia yang paling tinggi disisinya, menjadi manusia yang bermanfaat bagi seluruh umat. Muhasabah diri inilah  yang menjadikanku untuk mulai berencana, berencana untuk bertindak sebagaimana mestinya dimana kita telah memiliki visi misi yang jelas sebagai tujuan hidup.

Maka di umur 24 tahun ini, dimana Tuhan mempertemukanku dengan persembahanan terbaiknya untuk mendampingi proses hidupku, ijinkan diri ini berkomitmen dari diri, untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan mencintai sebagai proses mengenali Tuhanku lebih dekat. 

Kusampaikan proposal of Life ini, berdasarkan inspirasi The New You, yang menjadikanku menjadi seorang pemenang. Pemenang yang mengenal dirinya sendiri dengan tuntas dan dapat mengukur batas kemampuan dirinya, untuk mengembangkan potensi-potensi yang aku miliki.
     Bismillahirahmanirrahim, dengan rahmatmu ya Rabbi, jadikanlah hamba menjadi insan yang dapat mencintaimu seutuhnya, dengan cara mencintai lingkungan terdekatku saat ini. Untuk lebih mencintai pendamping hidupku kelak, ijinkan hamba mendampinginya sepenuh hati, hingga dapat menjadikanya menjadi pemimpin yang hebat bagi keluarganya maupun bangsanya. 

Untuk lebih mencintai orang tua dari pendamping hidupku nanti, ijinkan hamba untuk mencintai mereka selayakanya hamba mencintai orang tuaku sendiri, ijinkan hamba menemani beliau untuk ikut berkarya, mendidik anak-anak yang kelak menjadi agen perubahan bagi bangsanya. Untuk lebih mencintai kakak kebanggaanku berserta keluarganya, ijinkan hamba untuk dapat bersinergi dengan pendamping hidupnya. Ijinkan kami turut dapat berkontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa, melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ingin kami dirikan. 

Untuk lebih mencintai kedua orang tua, yang selama ini ikhlas berkorban, ikhlas berjuang, ikhlas membina kami hingga menjadi pribadi yang lebih baik, sungguh ketulusanya tidak bisa ditukar dengan apapun. Tuhan, terus meneruslah kau tebarkan kebahagiaan bagi orang tuaku, terus meneruslah kau tebarkan kasih sayang untuk mereka yang telah bertahun-tahun mendidiku tanpa imbalan apapun. Ijinkan hamba untuk terus membahagiakan mereka, membanggakan mereka, dan mengantarkan mereka pada tempat persinggahanya yang paling tinggi. 

Tuhan, aku mohon engkau terus mengingatkanku, bila aku mulai terlalu mengurusi urusan duniawiku, sehingga aku mulai melalaikan keduanya. Tuhan, tegur aku sesuai ridhamu, bila aku mulai malalikan diri sebagai insan yang harus terus berbakti kepada orang tuaku.

Demikian proposal of Life yang sudah kutulis, semoga hamba selalu memegang teguh komitmen yang telah kupegang teguh. Harapan ridha dan kasih sayangmu semoga terus mengalir dalam kehidupan ini. Amin.

Thursday 15 May 2014

DAMN, I LOVE INDONESIA

"So lying underneath the stormy skies. She said ooooI know the sun's set to rise. This could be para-para-paradise"- Coldplay

Jika menikmati lirik lagu Paradise Couldplay, rasanya ingin menjangkau seluruh belahan dunia dan seisinya dengan berbagai keajaiban dan teka-teki. Memang benar, traveling bukan hanya sebagai tujuan, melainkan cara untuk menemukan hal yang baru. Nikmatilah setiap perjalanan hidupmu, satukan alam dengan jiwamu, ciptakanlah energi dari kekuatanya.  Yes, find your own path when you come upon it, because you will suddenly have all the energy and imagination you will ever end.

right now, please allow me to show the world paradise  that I already visit it :)








Untuk kelanjutan setiap perjalanan dari foto saya, akan dikupas tuntas dalam postingan selanjutnya. See ya, keburu tutup lab asrama wkwkwk

THE ATMOSPHERE OF LAOS, IT IS SIMILAR TO INDONESIA



       Setelah tercatat sebagai representative dalam event ASEAN Youth Friendship Network, kecintaan saya terhadap budaya dan keindahan alam negara-negara ASEAN semakin mengalir. Keunikan dan keanekaragaman budaya yang sampai saat ini begitu saya nikmati untuk menelusurinya, dan juga menginspirasi untuk menikmati setiap perjalanan ini sebagai barang berharga sepanjang hidup. 

One’s destination is never a place, but a new way of seeing things.” Kali ini, saya terinspirasi oleh perjalanan Tony Wheeler, bapak pendiri Lonely Planet dalam perjalananya selama 3 minggu di Laos. Dari situ saya berhasil menangkap beberapa sisi perjalanan yang serupa ketika saya temui selama ini sebagai seorang pecinta Traveling. 

Ya, atmosfer Laos tidak begitu jauh dengan atsmosfer Indonesia baik dari segi adat maupun budaya. Begitu juga dengan Negara ASEAN yang lain, seperti Thailand, Malaysia, Filipine, dsb, jika ditelusuri kalian akan menemukan beberapa sisi kesamaan seperti rumah adapt, alat musik tradisional, maupun kepercayaan. Dan kali ini saya ingin mengupas beberapa kesamaan Laos dengan beberapa wilayah di Indonesia.

      Laos merupakan satu-satunya Negara yang dikelilingi oleh daratan Asia Tenggara. Seperti Negara ASEAN pada umumnya, Laos merupakan Negara jajahan Prancis yang terisolasi selama 20 tahun dari rezim komunis. Keunikan dan kemisteriusan Laos lah yang seringkali menarik perhatian wisatawan untuk mengunjunginya.

 Laos juga sering disebut sebagai Negara seribu gajah putih. Daerah yang memiliki populasi gajah terbesar yaitu di propinsi Sainyabuli, yang berjumlah hamper 4000. Di setiap tahun di kota Sainyabuli didakan peringatan Festival Gajah, merupakan perayaan besar bagi masyarakat Laos pada umumnya.  

Gajah sudah dianggap menjadi penopang hidup dan kebutuhan bagi masyarakat Laos. Di Laos, gajah meruapakan transportasi utama untuk menyeberangi sungai-sungai terutama di wilayah Laos Utara, yang banyak memiliki sungai-sungai besar.

sainyabuli, elephant festival. http://www.agefotostock.com/en/Stock-Images/Rights-Managed/HMS-HEM566033


        Adapun sungai terpanjang di Laos adalah sungai Mekong. Selain itu terdapat sungai Nong Khiaw yang terletak 15 km dari sungai Nam Ou, perbatasan antara China dan sungai Mekong. Selang perang Vietnam, konon AS menghujani Laos dengan bom untuk memotong rute suplai Vietkong, dan banyak berjatuhan di sungai Nong Khiaw. 

Tidak jauh dari Nong Khiaw, terdapat suku etknik Khamu di Bang Dong Khun, Laos Utara. Suku ini masih menganut kepercayaan animisme. Desa suku Khamu inilah yang menarik perhatian saya karena adanya kemiripan dan Susana yang hamper menyerupai salah satu desa yang ada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Rumah penduduk suku Khamu adalah rumah pannggung yang sangat mirip dengan rumah panggung di Sumbawa. Luar biasa. Seperti merasakan De Javu. Tak jauh dari desa Khamu, ditemukan goa sejauh 11 km oleh Jerman ketika meneliti kedalaman tanah di daerah tersebut di tahun 2008. 

 
desa kamhu, mirip dengan susana di pulau bungin, pulau terpadat di dunia
     Budaya Khamu secara tradisional diwariskan lewat bercerita dekat api unggun di malam hari diiringi dengan alat musik tradisional, dan sangat mirip, bahkan mungkin sama dengan alat musik tradisional gamelan. Gamelan memang bukan hanya menjadi alat musik tradisional di Indonesia saja, melainkan juga di beberapa Negara di Asia Tenggara,

     Salah satu taman kebanggaan Negara Laos adalah taman nasional Luang Nam Tha. Taman ini merupakan salah satu proyek ekoturisme paling berharga di Laos. Dulunya hancur selama perang Vietnam yang berlangsung pada thaun 1960-1970an. Yang membuat Namha berhasil menjadi projek ekoturism adalah banyaknya peraturan yang berasal dari kesepakatan antara pejabat turisme Laos dengan penduduk desa di wilayah tersrebut.  

Kesepakatan memberi informasi tentang kebiasaan yang mendukung, membentuk kumpulan besar dari pemandu yang terlatih, dan membatasi kunjungan turis ke desa kurang dari 2 minggu. Nah, sekarang di Indonesia da gak ya peraturan seperti di Taman nasional Nmha? Jadi keinget kasusnya bu Risma marah-marah gara-gara taman kebanggaan Surabaya dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sungguh, terlalu. Sabar ya bu Risma, I appreciate ur action 
 



      Masih banyak beberapa hal yang serupa dan kemiripan antara Laos dan Indonesia. Hal ini menandakan kesamaan rumpun dan nenek moyang. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa menikmati perjalanan Tony wheeler dalam Lonely Planet.Belajar budaya tentunya semakin menambah wawasan dan kecintaan terhadap bangsa. So, tetep bangga donk dengan keistimewaan indonesia. Hanya saja bangsa kita perlu banyak belajar dari negeri lain yang dapat mempertahankan warisan budayanya dengan baik. Traveling is not the destination, but the journey :-) 



Wednesday 9 April 2014

JODOH ITU IKHLAS


Bernafaslah...raihlah...seraplah...rasakanlah...

Sudah kubilang...dia akan datang disaat waktu yang tepat. saat kamu benar-benar membutuhkanya dan kamu ingin mengabdikan diri kepadanya.  Sungguh, betapa aku mencintai proses, betapa aku menikmatinya.

Jika saat itu aku terus menerus meberontak mungkin kau tak dapat menemukanku saat ini. Hidup itu perjalanan.bernafaslah, nikmatilah, dan rasakan apapun yang terjadi.

Kegagalan itu mendewasakan. Kegagalan itu pelajaran berharga. Jika tidak pernah merasakanya, tidak akan pernah memahami arti ikhtiar. Jika tidak pula menghadapi cobaan, tidak akan pernah pula memahami arti kesabaran. Jangan takut untuk dicaci, jangan takut untuk dimaki. Makian itu pujian, dan cacian itu jalan untuk selalu bersyukur.

Memang kedengaranya begitu kompleks. Justru bukan hidup namanya jika tidak komples. Dulu aku pernah dimaki dulu aku pernah direndahkan. Disaat harta yang ikut berbicara. llmuku seakan  tidak ada apa-apanya.

Dulu aku pernah difitnah. Dulu aku pernah diadu domba. Disaat hawa nafsu yang diandalkan. Kepercayaan diriku mulai menghilang. Hati mulai bergetar hebat. Jika  dulu mata dipaksa untuk tertutup rapat-rapat, mata hati akan terus melekat  pada kenyataan yang semakin terus menerus akan disadarkan.

Jangan menyesal dipertemukan dengan orang yang salah. Dari situlah kamu belajar kesalahan. Jika tidak, bisa saja akan terus dilakukan berulang-ulang. kesalahan itu benturan, karena terkadang jiwa kita begitu manja. Jika tidak dibenturkan, ia akan terus menerus  tenggelam dalam kenikmatan yang menipu.

Suatu hal yang wajar jika saat itu ada rasa sakit hati, ada rasa benci, ada rasa mendendam. Selalu muncul pertanyaan “kenapa harus aku”. Suatu indikasi kecil yang menunjukan ketidak ikhlasan. Ketidak ikhlasan itu adalah kesombongan. Manusia yang sombong adalah manusia yang paling rendah dihadapan tuhanya.

 Semakin lama mulai tersadar bahwa Tuhanku terlalu sangat mencintai. Aku tidak mau jadi orang yang tak tahu diri. Bangkit, bangkit, dan bangkit. Saatnya memperbaiki diri, saatnya mengevaluasi. Aku butuh lingkungan yang membesarkan hatiku. Dimana aku dapat mengembalikan keoptimisanku. Karena hidayah itu bukan untuk ditunggu, tapi untuk dicari. Karena bahagia juga tidak untuk ditunggu,tapi untuk diciptakan. Siapa sangka, setelah itu potensiku semakin melejit. Aku mulai berkarya, dan memandang indah dunia.

Udara bumi kian menyejukan hati, disaat aku belajar berempati. Disaat aku dipertemukan kalangan muda yang memilki semangat juang tinggi, untuk peduli dan berkontribusi bagi bangsanya. Disaat itulah aku mengenal prinsip hidup.

Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.Pupus sudah rasa benci dan dendam yang dulu pernah menggerogoti. Karena rasa itu sudah mulai teralihkan. Aku sudah mulai mengenal hidup. Ya ini hidup. Hidup itu berjuang.

Masih enggan rasanya untuk mencoba membuka hati kembali. Sungguh, karena saat ini aku hanya ingin fokus utuk berkontribusi. Berbagai macam kegiatan kian aku geluti. Begitu nikmat rasanya tertawa lepas,menemukan keceriaan di segala sisi. Dan aku mulai yakin. Alam itu akan senantiasa menyatu dengan jiwa. bersahabatlah dengan mereka. Maka alam akan mampu untuk dikuasai (low of attraction).

Mungkin disaat itu aku mulai membangun aura. Aura dari sesatu yang mutlak. Ya, cantik itu relatif, cerdas itu mutlak. Dikatakan mutlak karena sifatnya objektif. Cerdas dari hati, ilmu dan perilaku. Disaat itulah aku mulai mendeklarasikan diri “ masa muda itu dimanfaatkan untuk mentuntaskan eksplorasi ilmu, gagasan, dan pengalaman. Totalitas, berkontribusi untuk lingkungan terdekat, berprestasi, hingga sampai pada titik dimana kita mengabdikan diri pada yang membimbing .Stay single. yang muda, yang bersinergi.



Ungkapan yang cukup menimbulkan kontrovesri. Karena tidak semua dapat menangkap titiknya, sehingga menjadikan kesalahan persepsi. Dikatakan terlalu mengejar dunia, sehingga aku sengaja melupakan sunnah rasulnya. Dikatakan keras kepala, dikatakan trauma. Sudahlah, dengarkan saja, silahkan kembali berkarya. Hidup dikatakan pilihan karena semua terjadi dari memilih. Memilih untuk maju atau memilih untuk mundur, memilih untuk terpuruk atau memilih untuk bahagia. Simple.

Karena dari proses yang kian dinikmati, kutemukan inspirasi. Bahwa jodoh itu ibarat kaca. Pantulanya adalah refleksi dari pasangan kita. Jika kaca keruh maka refleksinya akan keruh. Jika kaca jernih maka pantulanya juga akan jernih. Jernih tidaknya itu berasal dari perilaku. Perilaku dan kepribadian yang baik akan mengindikasikan jodoh yang baik. Begitu pula sebaliknya.

Perilaku dan kepribadian yang buruk  akan mengindikasikan jodoh yang buruk. Ini adalah bukti kekuasaan Allah melalui ayat- ayat sucinya. At tayyibina litayyibat. Lelaki yang baik akan mendapatan perempuan yang baik pula.sekali laagi. Hukum ketertarikan J


Maka disaat itu sesungguhnya aku sedang ingin memantaskan diri. Pengalaman selama ini cukup untuk dijadikan pelajaran, dan tidak untuk terulang kembali. Terus meneruslah memperbaiki diri. Musuh terbesarnya dalah bosan. Bosan menjadi orang baik. Untuk itu perlu adanya perencanaan, evaluasi diri untuk terus menerus diperbarui. Seperti software yang juga perlu di uprade. Hatipun juga begitu. Tidak juga lupa untuk berikhtiar. Berdoa dengan rasa ikhlas. Bukan hanya untuk mengeluh dan minta segera dikabulkan doanya.

Jika keinginan belum dikabulkan, faktor utamanya karena kita masih berdoa dengan kondisi keterpaksaan. Sehingga kita meminta hanya disaat tertentu saja. Ketika senang bisa jadi lupa, namun ketika dilanda cobaan, doa dilaksanakan bertubi-tubi namun sifatnya sementara. Barangkali itulah yang dinamakan berdoa tanpa diiringi rasa ikhlas. Jika hati sudah mencapai kepada keikhlasan, kenikmatanya tidak bisa ditawar dengan apapun.

Seperti saat ini. Aku sudah mulai ikhlas untuk memilih. Dimata Allah aq begitu yakin saat ini aku menemukan pantulan kacaku yang terbaik, tanpa harus melewati proses perkenalan yang terlalu panjang, dan pastinya diri semakin tejaga. Itulah yang dinamakan ikhlas. jodoh itu ikhlas. ikhlas itu ikhtiar. Ikhtiar itu menghargai proses. Maka berdoalah dengan rasa ikhlas.  

Sunday 5 January 2014

Anak Jalanan, Calon Pemimpin Masa Depan (ditulis ulang dari kompasiana)


Anak jalanan pada umumnya selalu digambarkan sebagai anak-anak agresif, susah diatur, dan berbagai pandangan negative masyarakat  tertuju pada perilaku anak-anak jalanan. Kehidupan  mereka  seolah membentuk perilaku yang keras dan sangat kontras jika dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka yang hidup di perkotaan dan lingkungan yang terdidik. Namun, pandangan tersebut seketika sirna ketika saya membuktikanya secara langsung saat mengajar mereka di kampung anak jalanan, yang  berada di daerah Solo tersebut.

Saya bersama teman-teman komunitas yang tergabung dalam Save Street Child Solo, yaitu komunitas peduli anak jalanan mengadakan program mengajar setiap sabtu dan minggu di perkampungan anak jalanan, Pasar Klitian, Solo. Program mengajar ini bertujuan untuk memberikan bekal dan membantu anak-anak jalanan terutama di bidang pendidikan dan tentunya soft skill agar secara perlahan-lahan mereka dapat meninggalkan pekerjaan utama mereka “mengamen” dan semakin percaya diri dengan berbagai skill yang mereka miliki.

Pertemuan pertama adalah pertemuan dimana kita mencoba membangun raport yang baik dengan anak-anak yang terbiasa menggunakan bahasa yang keras dan berperilaku yang sulit terkendali. Rasa cemas itu ada, ketika kami takut jika tidak mampu mengendalikan mereka dan justru tidak tertarik dengan kegiatan yang kami laksanakan. Namun, seusai perkenalan, kehangatan dan rasa keakraban semakin muncul dengan gelak tawa dan celetohan anak-anak yang lucu. Kodrat anak-anak sebagai anak yang menyenangkan dan polos ternyata berlaku bagi semua anak-anak di seluruh dunia tanpa terkecuali anak-anak jalanan seperti mereka.

Suasana semakin akrab disaat kami meminta mereka untuk menuliskan dan menggambarkan cita-cita mereka kelak. Rasa haru, senang, dan bangga ketika melihat hasil karya mereka yang menggambarkan cita-cita dan harapan mereka. Walaupun terlahir dalam lingkungan jalanan yang keras, tidak ada satupun yang bercita-cita sebagai anak jalanan. Mereka juga punya harapan suatu saat nanti mereka dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ada yang ingin menjadi perawat, polwan, pesepak bola, guru, dan bahkan menjadi pelukis.

Hal yang menggetarkan hati adalah ketika mereka berebutan meminta pensil yang dibagikan oleh rekan-rekan kami, semua tampak kisruh dan sulit terkendali. Tapi apakah selamanya mereka tidak dapat dikendalikan? Jawabanya tidak selamanya benar. Hanya dalam hitungan detik ketika kami menyerukan untuk bersikap tertib dan membudayakan antri, seketika anak-anak tersusun rapi dalam barisan panjang dan melengkung. Namun, ada saja yang berperilaku kurang jujur dengan meminta pensil lebih dari satu. Saya biarkan saja dan saya amati dari kejauhan. Namun tiba-tiba anak yang tidak jujur itu mengembalikan pensil tersebut sambil berkata “mbak, aku wes etuk. Iki tak baleke” mbak saya sudah dapat, ini saya kembalikan pensilnya. Luar biasa. Tidak ada yang menegur, tapi tergerak dari hati anak itu. Dan selanjutnya anak-anak lain yang berperilaku curang juga mengembailkan pensilnya kepada kami. Hati siapa yang tidak terenyuh melihatnya.

Dibalik perkataan dan perilaku mereka yang kasar, ternyata masih ada hati nurani mereka yang masih berjalan. Jujur dan tertib jika kita bisa mengarahkanya. Ini baru pertemuan pertama, bagaimana jika kita terus tanamkan hingga pertemuan seminggu, sebulan, hingga seterusnya? Dan anak jalananpun kelak juga mampu menjadi pemimpin masa depan, berbekal sikap jujur dan disiplin. Saya berharap bagi para tokoh pendidkan yang selalu menggembor-gemborkan pendidikan karakter, akan lebih baiknya tidak hanya disampaikan di forum besar agar terlihat elegan dan power saja.

Terapkan pada lingkungan kecil yang justru memberi potensi besar sebagai gerakan perubahan bangsa. Saya mewakili komunitas SSC Solo berharap semoga masyarakat semakin sadar diri dan peduli akan masa depan anak-anak pribumi, terutama mereka yang merasa tersisihkan anak-anak jalanan. Mari ulurkan tangan kita untuk mereka, sisihkan waktu untuk sesekali menyapa dan memotivasi mereka untuk terus maju agar kelak menjadi para pemuda pemudi yang mengharumkan nama bangsa Indonesia.